Sedangkanbarang habis pakai adalah peralatan yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. Berikut ini prosedur pengadaan barang tidak habis pakai Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai.
c Pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai d. pengadaan khusus 13. Sebutkan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai a. survey b. melihat keperluan c. mengundang orang d. Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai. 14
PENGELOLAANBARANG-BARANG TIDAK HABIS PAKAI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU Oleh JOHARI NIM. 10513000227 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN pembelian, dan control terhadap prosedur untuk memberi kepastian bahwa dana yang disediakan telah dibukukan
ProsedurPengadaan Barang. Tidak hanya tujuan, prosedur pengadaan barang juga diatur berdasarkan Perpres No. 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang atau jasa pemerintah. Secara umum, prosedur pengadaan barang dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini: Menganalisis kebutuhan perusahaan; Mendapatkan persetujuan dari pihak manajemen; Melakukan
Sedangkanperencanaan dan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai adalah sebagai berikut: Tuliskan informasi mengenai bentuk kerjasama antar negara ASEAN di bidang pendidikan. phamtanhcm 4 days ago. Kiat Bagus Tumbuhan lumut berikut yang termasuk dalam kelas Hepaticopsida ditunjukkan oleh.
B3PErJI. Satuan Pendidikan SMK T 1 GODEAN Materi Kursus Mengurusi Peralatan Kantor KelasSemester X 1 Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Barometer Kompetensi Ikutikutan Peralatan Maktab Kompetensi Radiks Menggunakan Peralatan Kantor Indikator Prosedur pengadaan perlengkapan kantor sesuai rencana kebutuhan A. Pamrih Pembelajaran 1. Petatar didik mampu mengklarifikasi Prosedur pengadaan alat tulis menulis dan gawai kantor dengan runtut dan jelas 2. Peserta didik subur mengistilahkan Anju-langkah Pengadaan Barang Bergerak dengan urut dan jelas B. Pengadaan Barang Mengalir A. Pengadaan Barang Silam Pakai Komoditas habis pakai, direncanakan dengan urutan sebagai berikut 1. Merumuskan daftar instrumen nan disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan 2. Mengekspresikan ancangan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan. 3. Menyusun susuk pengadaan dagangan tersebut menjadi kerangka triwulan dan kemudian menjadi tulang beragangan tahunan B. Pengadaan komoditas tak lalu pakai Barang tidak habis pakai, direncanakan dengan belai sebagai berikut 1 Menyusun amatan dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta memerhatikan perlengkapan yang masih ada dan masih dapat dipakai 2 Mengibaratkan biaya alat yang direncanakan dengan mengupas barometer nan sudah lalu ditentukan 3 Menetapkan proporsi prioritas menurut dana yang terhidang, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. C. Pengadaan Produk Tidak Bergerak A. TANAH Tanah direncanakan dengan elus sebagai berikut 1. Menyusun rencana pengadaan petak yang lokasi dan luasnya sesuai dengan kebutuhan. 2. Mengadakan survey bagi menentukan lokasi tanah nan baik dan sesuai dengan pamrih serta membenakan perencanaan tata kota 3. Mengadakan survey terhadap adanya media perkembangan, elektrik, telepon, air, dan gawai pengangkutan 4. Mengadakan survey harga lahan di lokasi yang mutakadim ditentukan cak bagi bulan-bulanan pengajuan rangka perincian 5. Mengajukan rencana rekaan kepada satuan organisasi yang ditetapkan, baik didaerah maupun dipusat, dengan melampirkan data yang disusun dari hasil survey. B. BANGUNAN direncanakan dengan urutan sebagai berikut 1. Mengadakan survey tentang keperluan bangunan nan akan direncanakan dengan pamrih memperoleh data mengenai khasiat bangunan, struktur organisasi nan akan menggunakan, jumlah pengguna, dan jenis serta besaran perabot yang akan ditempatkan 2. Mengadakan ancangan luas bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan disusun atas dasar data survey 3. Menyusun rencana anggaran biaya yang disesuaikan dengan harga standar yang berlaku didaerah yang bersangkutan 4. Menyusun penahapan tulang beragangan anggaran biaya yang disesuaikan dengan rencana penjenjangan pelaksanaan secara teknis, serta memperkirakan anggaran yang disediakan tiap tahun dengan memerhatikan skala prioritas nan telah ditetapkan. Pengadaan lahan bisa dilakukan dengan cara membeli, menerima hibah mengakui hak pakai, dan menukar. Adapun pengadaan bangunan boleh dilaksanakan dengan prinsip membangun yunior, membeli bangunan, menyewa bangunan, mengamini hibah, dan menukar gedung. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN R P P Perian PELAJARAN 2015 2016 Keunggulan Sekolah SMK Negeri 1 Godean Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Mata PelajaranKompetensi Mengelola Peralatan Kantor KelasSemester X AP 1, 2 dan 3 I Satu Alokasi Waktu 3 x 45 menit 1 x persuaan Pertemuan 6 Enam Khuluk Tindakan nan menunjukkan perilaku tertib dan setia pada Berbagai takdir dan kanun A. Tolok Kompetensi
sumber gambar Pengadaan adalah setiap kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan perlengkapan kantor untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kantor. Pengadaan dilaksanakan dengan berbagai cara sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Faktor yang menyebabkan adanya perbedaan cara pengadaan adalah adanya perbedaan kebutuhan dan perbedaan pekerjaan kantor. Dalam pelaksanaanya kegiatan pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut a Mengikuti prosedur pengelolaan perbekalan. b Mentukan jenis, kualitas dan kuantitas perlengkapan yang diperlukan. c Menyediakan dan menggunakan perlengkapan kantor dalam kegiatan operasional. d Menyediakan perbekalan sesuai dengan anggaran yang berlaku. e Menyimpan dan memelihara perlengkapan. f Mengumpulkan dan mengolah data perbekalan kantor. g Menghapuskan perlengkapan yang sudah tidak dapat digunakan sesuai pengadaan peralatan kantor Pengadaan peralatan kantor berbeda setiap instansi, perbedaan ini disebabkan beberapa hal, antara lain, budaya kantor, kebutuhan akan peralatan, tingkat kompetensi pegawai, juga perbedaan jenis usaha. Namun pada umumnya pengadaan kantor dapat dilakukan dengan cara berikut iniPengajuan surat permohonan ke gudangPemeriksaan stock barang digudang oleh ada barang diberikan dengan dengan bon tidak ada petugas memberikan nomor pada surat permohonan dari buku diserahkan bendahara, bendahara mengecek antara permohonan dan ketersedian meminta persertujuan logistik melakukan pembalian dengan persetujuan diperiksa menganai kualitas, diserah terimakan dengan menggunakan buku sertah terima kegiatan pencatatan, disimpan di gudang untuk didistribusikan. Pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai Barang habis pakai adalah barang yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu lama, contoh barang seperti ini dalam perkantoran adalah, komputer, telepon dan peralatan atau mesin lainnya. Sedangkan barang habis pakai adalah peralatan yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. Berikut ini prosedur pengadaan barang tidak habis pakai Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai. Melakukan perkiraan biaya yang diperlukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menetapkan skala prioritas menurut dana, urgensi kebutuhan dan menyusun rencana pengadaan tahunan. Sedangkan barang habis pakai direncanakan dengan urutan sebagai berikut. Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari rencana kegiatan. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan. Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana triwulan dan kemudian menjadi rencana tahunan. Selain perencanaan pengadaan peralatan kantor diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan peralatan kantor, yakni sebagai berikuta. Penyimpanan Penyimpanan perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka efisiensi dan efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan penyimpanan harus memperhatikan a. Persediaan alat-alat pemelihara yang diperlukan. b. Memenuhi syarat penyimpanan barang. c. Memperhatikan sifat barang yang disimpan. d. Memperhatikan jangka waktu penyimpanan. e. Memperhatikan tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus agar barang tetap dalam kondisi baik setiap waktu akan digunakan. Pemilharaan harus dilakukan sesuai jadwal yang telah Adminstrasi perlengkapan Administrasi perlengkapan dimulai dengan pencatatan secara teratur tiap-tiap barang. Kegiatan pencatatan ini bertujuan untuk mendata barang perlengkapan yang dimiliki oleh suatu kantor. Selain pencaatatan atauu pendataan kegiatan administrasi perlengkapan laian adalah kegiatan penghapusan atau penyusutan. Dengan memperhatikan ketiga hal diatas dapat membuat peralatan kantor yang dibeli menjadi lebih tahan lama karena penyimpanan yang benar, umur masa pakai barang juga semakin panjang karena pemeliharaan barang lebih terjaga, juga seluruh barang juga tercatat dengan baik karena administrasi perlengkapan dilakukan dengan baik. Berdasarkan prosedur pengadaan peralan kantor diatas seharusnya pegawai administrasi kantor sudah dapat membeli kebutuhan peralatan untuk kantor. Namun jika masih bingung ingin memilih peralatan seperti apa yang akan dibeli silahkan baca Cara Memilih Mesin-Mesin dan Peralatan Kantor Selanjutnya Inventarisasi Barang Habis Pakai dan Tidak Habis Pakai
Soal Pilihan Ganda 1. Setiap kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan perlengkapan kantor untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kantor. Adalah pengertian dari.... a. Pengadaan b. Perencanaan c. Administrasi d. Pemeliharaan 2. Dalam pelaksanaanya pengadaan ada berapa kegiatan?...... a. 1 b. 5 c. 6 d. 7 3. Ada berapa karakteristik pengadaan sarana dan prasarana... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 4. Ada berapa proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan kemungkinan yang bisa ditempuh... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 5. Pengadaan barang habis pakai adalah... a. peralatan yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. b. barang yang dapat dipergunakan dalam jangka waktu lama, contoh barang seperti ini dalam perkantoran adalah, komputer, telepon dan peralatan atau mesin lainnya c. kegiatan terus menerus agar barang tetap dalam kondisi baik setiap waktu akan digunakan. d. kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan perlengkapan kantor untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan kantor 6. Aktivitas pertama dalam manajemen sarana prasarana pendidikan adalah pengadaan sarana prasarana pendidikan. adalah pengertian dari... a. tujuan pengadaan sarana dan prasarana b. Pengadaan barang habis pakai c. Pengadaan barang tidak habis pakai d. Pengadaan 7. Dibawah ini yg termasuk pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa ditempuh adalah.... a. Pembelian dengan biaya pemerintah b. peralatan yang sebentar masa pakainya semisal, alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. c. Merupakan proses menetapkan dan memikirkan. d. Menetapan rencana pengadaan akhir. 8. Karakteristik esensial Harus betul-betul merupakan proses intelektual salah satunya adalah... a. Pembelian dengan biaya pemerintah b. Harus realistis, sesuai dengan kenyataan anggaran c. Merupakan proses menetapkan dan memikirkan. d. Menetapan rencana pengadaan akhir. 9. Pada proposal pengadaan sarana dan prasarana sekolah hendaknya dicantumkan secara jelas tentang jenis barang yang..... a. kajian banding atas berbagai barang dengan merk b. sekolahlah yang sepatutnya lebih tahu kebutuhan mereka sendiri akan sarana dan prasarana c. diminta, jumlah satuannyan merk beserta dengan tipenya, produksi tahun berapa, dikeluarkan oleh pabrik mana d. Bantuan dari BP3 10. Sebutkan barang habis pakai... a. alat tulis kantor, b. komputer c. kertas d. alat tulis kantor, aneka kertas, lem dan lain sebagainya. 11. Sebutkan salah satu Langkah-langkah pengadaan peralatan kantor.... a. Pengajuan surat permohonan ke gudang b. Menganalisis keperluan c. esensial perencanaan d. pelaksanaan pengadaan 12. Sebutkan jenis-jenis pengadaan... a. pengadaan rutin b. terbatas c. Pengadaan barang habis pakai dan tidak habis pakai d. pengadaan khusus 13. Sebutkan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai... a. survey b. melihat keperluan c. mengundang orang d. Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai. 14. Sebutkan rencana barang habis pakai..... a. menyusun analisis b. survey c. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan. d. menuntut biaya 15. Sebutkan salah satu karakteristik esensial perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah... a. Merupakan proses menetapkan dan memikirkan b. menyusun perkiraan biaya c. mempromosikan sesuatu d. menganalisis 16. Sebutkan proses pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ada beberapa kemungkinan yang bisa ditempuh.... a. survey dan analisis b. - pembelian biaya dari pemerintah - Pembelian dengan biaya dari SPP. - Bantuan dari BP3, dan - Bantuan dari masyarakat c. bantuan dari masyarakat d. A, B dan C Benar 17. Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana adalah..... a. untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan di suatu sekolah menggantikan barang-barang yang rusak, hilang, di hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat di pertanggung jawabkan sehingga memerlukan pergantian, dan untuk menjaga tingkat persediaan barang setiap tahun dan anggaran mendatang. b. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut tiap bulan c. Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai. d. memperingan pekerjaan 18. Pelaksanaan kegiatan pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai salah satunya? a. pekerjaan b. waktu c. kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan di suatu sekolah. d. Mengikuti prosedur pengelolaan perbekalan. 19. Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan rencana kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai. adalah salah satu prosedur..... a. prosedur pengadaan barang tidak habis pakai b. prosedur pengadaan barang habis pakai c. perencanaan rutin d. perencanaan khusus 20. Pengadaan perlengkapan pendidikan biasanya dilakukan untuk memenuhi..... a. kebutuhan sesuai dengan perkembangan pendidikan di suatu sekolah. b. memenuhi persyaratan kerja c. memudahkan murid d. semuanya benar ESSAY! 1. Sebutkan barang habis pakai! 2. Penyimpanan perlu diperhatikan karena.... 3. Pemeliharaan merupakan kegiatan untuk.... 4. " Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yang tersedia sebelumnya. " adalah pengertian dari salah satu..... 5. Tuliskan salah satu pengertian pengadaan menurut para ahli! 6. Sebutkan Prinsip dalam pengadaan barang! 7. Tugas-tugas bagian pengadaan barang dan jasa adalah... 8. Menurut Moch. Mizanul Achlaq 2011 tugas dari bagian pengadaan barang adalah.... 9. Metode pengadaan barang adalah... 10. Maksud efektif dalam prinsip pengadaan adalah...
This is the first in a series of blog posts that provide an overview of Canadian law with respect to the submission of late bids. As the head of a government procurement department in my past life, I was under a duty to ensure fairness in procurement with a view to obtaining the best value for money for the organization and for the taxpayer who funded all of our operations. I wrestled with the idea that we were legally required to reject perfectly good bids arriving just seconds late or that arrived late because of traffic or bad weather. These late bids led me to ask Was it really unfair to other bidders to accept a bid that’s just a few seconds late? Was it really unfair to other bidders to accept a bid that’s late because of slow traffic? The average person would think a few seconds or an unforeseen traffic delay shouldn’t require the owner to disqualify a perfectly good bid that a bidder had invested time and money to prepare. After all, isn’t it in the public’s interest for government buyers to have as many bids as possible in any competitive procurement? The general duty to reject late bids Under Canadian common law involving a binding bid process, if a bidder submits a compliant bid on time, a contract is formed that is sometimes referred to as the “process contract”. When a bidder submits a compliant bid, the owner and compliant bidder are in a binding legal process in which the owner owes each compliant bidder an implied duty of fairness. Owners do not owe such duties to non-compliant bidders – ie. bidders who are late in submitting their bids. As soon as a bid is found to be non-compliant, owners can reject it with impunity. Most domestic and international trade agreements also require that late bids be rejected. Bids arriving seconds late Whether a bid was delivered on time is not always obvious. There are Canadian cases where the bid submission deadline was stipulated as MONTH, DAY, YEAR HHMM but a bid arrived a few seconds after the minute, leaving the owner to wonder whether the bid was technically “late”. The caselaw is divided on whether a bid due at a certain time but submitted seconds late counts as a late bid. This is illustrated by the following decisions Smith Bros and Wilson Ltd. v. BC Hydro and Power Authority and Kingston Construction Ltd. 1997 BSCC – bid due at 11AM but filed between 1100AM-1101AM – Late. The court found that 11AM describes a precise point in time, not the time that exists between 11AM and 1101AM. Bid filed between 1100AM and 1101AM declared late. Bradscot MCL Ltd. v. Hamilton-Wentworth Catholic District School Board 1999 OJ ON CA. Bid due at 1PM filed between 100PM and 101PM – Compliant. In this case, the bid document stipulated that bids would be accepted “only until” 1PM. The bid was submitted 30 seconds after 1PM and the owner awarded the contract to the late bidder. The Ontario Court of Appeal held that to prevent abuse and unfairness in the tendering of construction contracts, a clear rule is required and held that 1PM was any time before 101PM. In Construction DJL Inc. c. Quebec Procureur General, 2006 QCCS 5290 – bid due at 1500 but filed between 1500-1501 – Compliant. The owner’s past practice had been to accept all bids time stamped before 1501. The Court’s position was that, in the face of ambiguity, it was in the taxpayer’s interest to interpret the time requirement in a way that would support a presumption of compliance. Yukon Department of Highways and Public Works v. Sidhu Trucking et al. 2013 YKSC 105 the bid documents stipulated that documents “must be received before the specified time” of 400PM. Bid due before 400PM filed exactly at 400PM – late. The Court interpreted this to mean that bids received after 359PM would not be considered. The court went on to say “A bid submitted after the tender deadline is invalid, and an owner that considers a late bid would breach its duty of fairness to other tenderers…. To prevent abuse and ensure fairness in cases such as this one what is required is a clear rule.” In all of these cases, ambiguity came from the owner’s failure to stipulate submission deadlines down to the second. To avoid running into this dilemma, owners should stipulate bid submission deadlines down to the second – DAY, HHMMSS. In my next post, I’ll cover how specific situations that have caused lateness have been handled by owners and the courts. ***** Read the full series on public procurement and late bids Part 1 – Public procurement Late bids – where seconds matter Part 2 – Public procurement Late bids due to extenuating circumstances Part 3 – Public procurement Can owners allow late bids?
sebutkan prosedur pengadaan barang tidak habis pakai